MUSYAWARAH NAGARI KHUSUS KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2026

kototangah.desa.id. – Pemerintah Nagari Koto Tangah menggelar Musyawarah Nagari Khusus (Musnasus) dalam rangka Penetapan Program Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2026 pada hari Kamis, 4 September 2025, bertempat di Aula Pertemuan Nagari Koto Tangah.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur, antara lain, Pemerintah Nagari, BAMUS, Sekcam Koto Balingka, Pendamping Desa, PLD, Da’i Nagari, Pengurus BUMNag, Kepala Jorong, Kelompok Tani serta unsur masyarakat lainnya. Musyawarah ini pun menjadi ajang kolaborasi strategis guna merumuskan kebijakan serta program kerja yang terfokus pada pengembangan dan peningkatan keberlanjutan pangan di Nagari.
Dalam forum Musnasus ini, disepakati bahwa program ketahanan pangan Nagari Koto Tangah untuk tahun 2026 akan difokuskan pada pengembangan peternakan, khususnya usaha penggemukan sapi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi daging sapi, mendorong kemandirian pangan di Nagari, meningkatkan kesejahteraan peternak, serta menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Salah satu pertimbangan dipilihnya program ini adalah tingginya kebutuhan daging sapi di Nagari Koto Tangah selama ini. Dari data yang didapatkan Pemerintah Nagari, jumlah sapi yang dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1446 kemarin mencapai 45 ekor. Ironisnya, umumnya hewan kurban tersebut didatangkan dari luar Nagari.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Pemerintah Nagari Koto Tangah akan bekerja sama dengan BUMNag Andalan Anak Nagari. Kerjasama strategis ini bertujuan menjadikan BUMNag sebagai pelaksana utama program ketahanan pangan. Sebagai komitmen nyata, BUMNag akan menerima penyertaan modal sebesar 20% dari Dana Desa. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan program dengan melibatkan pihak-pihak yang memiliki kemampuan operasional di tingkat lokal.
Kesepakatan kolaboratif ini diyakini akan meningkatkan kapasitas produksi pangan lokal dan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan sinergi antara Pemerintah Nagari, BUMNag, serta elemen masyarakat yang berperan aktif, diharapkan tercipta sistem pangan yang lebih mandiri, berdaya saing, dan responsif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat.

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin